Tuesday, December 7, 2010

Lae Togar - Kos di Kamar 18

Merantau dari kampung, Lae Togar tinggal di kos-kosan di seputaran Jl SM Raja. Kebetulan, Lae Togar adalah penulis naskah drama. Tapi, setengah tahun kemudian, naskahnya belum juga ada peminat. Jelas dia kebingungan menutupi uang kos yang udah nunggak 2 bulan.

Bapak kos pun kemarin memanggilnya dan menagih uang kos. Digedornya kos no 18 yang dihuni Lae Togar. Dasar penulis, Lae Togar berusaha membujuk bapak kos.

Lae Togar: “Tidakkah Bapak seharusnya bangga bahwa Saya tinggal di rumah ini? Ingat Pak, seratus atau bahkan dua ratus tahun mendatang, orang-orang yang melewati rumah ini akan berkata, ‘Lihat, di rumah itulah almarhum Lae Togar, si penulis drama pernah tinggal’. Bukankah itu merupakan kebanggaan buat keturunan Bapak?”

Tidak terkesan mendengar bujukan Lae Togar, bapak kos berkata, “Gar, tak usah banyak kali cakap kau. Aku ngomong sekali lagi. Kalau hari ini kau nggak bayar sewa kos, maka besok pagi orang-orang sudah akan ngomong seperti yang kau bilang tadi, tidak perlu nunggu 100 tahun lagi!” (*)
<Emotion Comment+++>:

:berduka: :alay: :bingung: :capede: :cendol: :cewek: :hammer: :hoax: :hotrit: :lapar: :marah: :mewek: :najis: :nerd: :ngacir: :ngakak: :nosara: :peluk: :pertamax: :rate: :recseller: :tkp: :sungkem: :takut: :siul: :thanks: :sm2_mao: :mupeng: :sundul: :fd1: :iluvi:

0 comments:

  © Lucu Ria 2010 The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP